Rabu, 31 Desember 2008

RF GATEWAY REPEATER YC5ST-R

Repeater ini awalnya dipakai untuk Local Repeater di Kota Pekanbaru (khususnya), meskipun tidak terlalu tinggi Antena-nya, namun cakupanya ternyata cukup luas hingga ke pesisir Sumatera Barat pada saat itu, padahal LOS nya kurang bagus... mengingat "Pegunungan Bukit Barisan" hampir terbentang sepanjang pulau Sumatera.

YC5ST-R



Karena kebaikan dari sang pemilik Repeater - Om Hasmijanto,YC5ST maka beliau pun pasrah (rela) Repeaternya dijadikan sebagai Gateway eQSO (YC5ST-R).
Repeater yang nampak pada foto diatas, awalnya dari type GR300 lalu diganti Inputnya dengan M120, termasuk Power Supply-nya diganti dengan YAESU sedangkan yang aslinya disimpan sebagai cadangan.

COR (R.I.C.K) yang dipakai adalah produk Motorola (asli), sehingga saya pun juga segan untuk mengopreknya/modifikasi. Permasalahannya jika kabel harus dimasukkan ke RICK (J3-2), sepertinya tidak ada celah yang cukup untuk melewatkan beberapa utas kabel, bisa saja sih di bor, tapi yang punya nanti cemberut. ( serba salah kan ? )
Sehingga alternatif yang paling mudah dengan cara memasukan Audio dan PTT langsung ke Microphone plug / RJ45 (J11).









Yang perlu diperhatikan adalah Level input audio ke Microphone (J11-5), itu sebabnya Sound Card Interface sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya distorsi audio.

Pada beberapa kasus, audio dari PC (Line Out) yang dipancarkan ulang dengan Repeater (Motorola) melalui Pin-2 J3 terkadang terlalu kecil.

    Solusinya antara lain :

  • Memastikan nilai kapasitor coupling pada Interface yang menuju Microphone Radio yaitu antara 2,2 uF sampai dengan 10uF (semakin besar kapasitor, maka semakin besar pula audio yang dikeluarkan)

  • Mengatur level (potensio) audio pada interface.

  • Memindahkan Jumper pada JU651 (3-Pin Header) dari posisi A ke B.


JU651

Posisi JU651


Schematic GM300 JU651

Schematic GM300 (JU651)


Gambar skematik lengkap GM300 silahkan kunjungi web (OM Colin, G1IVG) disini


73, yc5nbx Selengkapnya……

Kamis, 25 Desember 2008

SIMPLE DTMF DECODER RC

Sepertinya tidak lengkap jika Repeater yang sudah Anda buat belum dilengkapi dengan peralatan pengendali jarak jauh (Remote Control).
Remote Control yang akan dibuat disini dengan metode Dual Tone Multi Frequency sebagai Kode Signal sedangkan media pembawanya dalam bentuk Radio Frequency.

    Signal DTMF memiliki 2 group Nada/Tone/Frequency.
  • Group pertama adalah Row (baris) terdiri dari Frequency Rendah,

  • Group kedua adalah Colomn (kolom) terdiri dari Frequency Tinggi.


KEYPAD HT

Bila Anda menekan PTT pada sebuah HT kemudian diikuti oleh tombol Keypad seperti pada gambar diatas, maka akan menghasilkan Tone DTMF. Sebagai contoh jika tombol 1 ditekan maka "dia" akan membangkitkan 2 Tone sekaligus yaitu 697Hz dan 1209Hz.


Baris : 697Hz, 770Hz, 852Hz dan 941Hz
Kolom : 1209Hz, 1336Hz, 1477Hz dan 1633Hz


DTMF keypad frequencies (with sound clips)
1209 Hz1336 Hz1477 Hz1633 Hz
697 Hz123A
770 Hz456B
852 Hz789C
941 Hz*0#D

Penjelasan lengkap mengenai DTMF serta jenis Tone yang lain dapat Anda baca disini


Dalam posting ini, DTMF RC yang dibuat adalah bagian Decoder-nya saja (penerima).. dan untuk Encoder-nya (DTMF Tone Generator) bisa mempergunakan HT, RIG atau Software DTMF DIAL.

DTMF Decoder ini sengaja dibuat hanya terdiri dari 4 digit / 2 command, dimana (2 Digit) + (*) untuk SET (ON) dan (2 Digit yang sama) + (#) untuk RESET (OFF), Anda dapat memodifikasi sendiri jumlah Command yang akan dibuat.

PCB ini dilengkapi dengan 7 segment display untuk menampilkan Digit yang diterima, walaupun cuma 1 digit, setidaknya dapat membantu untuk memastikan kebenaran digit yang dikirim.. (tahap pengetesan)
Agar display dapat ditampilkan, maka terminal X2-X2 harus di jumper, sesuaikan masing masing pin-nya (A=Q1, B=Q2, C=Q3, dan D=Q4) lihat data sheetnya.


DTMF Overlay

DTMF Silkscreen

DTMF Bottom

DTMF RC Telp

Foto ini bukanlah gambar PCB diatas, tapi nama dan fungsinya sama, hanya saja beda pada media pengirim DTMF-nya, yang ini menggunakan saluran Telp kabel (PSTN).

Schematic Simple DTMF RC


DTMF Schematic


    Catatan :
  1. IC 4 line to 16 Decoder/Demultiplexer yang dapat dipakai untuk men-decode 4 binary yang dihasilkan oleh MT8870 adalah type CD4514 atau persamaanya CD4067 atau 74LS154 :


    • Misalnya yang Anda punya hanya IC4067, maka pada bagian Outputnya (16 Digit) harus dipasang pulldown resistor, agar status digital ( High / Low ) dapat merespon dengan cepat.

    • Jika menggunakan IC 74LS154, maka pada bagian outputnya harus ditambahkan IC Inverting (CD4049 atau 74LS04) atau dapat juga menggunakan NOR Gate.


  2. Crystal yang dipergunakan biasanya saya pakai model kaleng :

  3. 7 Segment Display dari type common Cathoda, resistor yang dipakai seharusnya 7 x 220 Ohm, karena PCBnya udah terlanjur… (malas ngeditnya) sebagai penggantinya pakai 1 bh resistor pada Common-nya saja, dengan nilai 560 Ohm 0,5 Watt.


  4. LED-Based 7-segment display showing the 16 Hex digits



  5. Dip Switch dapat diganti dengan jumper dari kabel (4 jumper), untuk menekan biaya.

  6. IC 7812 juga bisa ditiadakan, dengan catatan tegangan supply-nya 12VDC atau menyesuaikan dengan tegangan relay.

  7. Level Audio dari Radio penerima DTMF harus anda set hingga Decoder mampu mendeteksi Signal yang tepat. Bila perlu di test dengan Tone DTMF yang ditambahkan noise misalnya.


Sebagai penerima Signal DTMF, biasanya saya mempergunakan HT, sehingga didalam Box Repeater terdapat 2 Radio (RIG) dan 1 HT.

Sebetulnya diambil dari Radio (RX) pun bisa, dengan catatan harus menambahkan Circuit Audio Muting agar Tone yang dikirim tidak dipancarkan kembali oleh Transmiter (TX).
Langkah yang paling mudah untuk membuat Audio Muting adalah memutus Audio dari RX yang menuju TX dengan Relay , dimana drive / trigger-nya dapat diambil dari Pin-15 (Steering Delay) pada IC MT8870 .
Pin-15 ini akan mengeluarkan Tegangan 5V, ketika mendeteksi adanya Signal DTMF yang berlaku / Digit Valid.

Gambar dibawah adalah petunjuk cara menghubungkan rangkaian DTMF RC ini dengan COR#2 atau COR#3.
Karena tujuannya untuk menonaktifkan repeater, maka sengaja saya putus pada bagian COS Buffer atau bisa saja pada bagian PTT misalnya.

DTMF Wiring


DATA SHEET :


| CD4514 | CD4067 | 74LS154 | MT8870 | CM8870 | 74LS48 |

REFF :


HAMTRONICS


Selamat menyolder Download


| 73 de yc5nbx |
Selengkapnya……

Minggu, 21 Desember 2008

Membuat Repeater GM300, M10 & M120

Sudah banyak artikel tentang bagaimana cara membuat Repeater dari 2 unit Transceiver Motorola GM300, M10 atau M120 dengan berbagai macam bentuk dan system control-nya… mulai dari yang canggih sampai yang sederhana.


gm300
GM300
M120
M120

Dalam pembuatan Repeater ini,


selain Radio dan COR#1 atau COR#2 yang sudah Anda siapkan.. tentu harus disiapkan juga konektor khusus ( Accessories Connector ) untuk menghubungkan antara COR dengan Radio.
Jika Anda kesulitan mendapatkan Acc Conn tersebut, maka sepertinya tidak ada alternatif lain selain menyolder langsung ke Pin pada bagian belakang Radio… seperti yang sering saya lakukan jika terdesak.(he..he)


Foto dibawah ini adalah Acc Connector 16 Pin (Female)


GMACC GM-ACC


Jika kesulitan mendapatkan Acc Connector di kota Anda, coba link di Digikey atau Mouser

Penjelasan singkat mengenai fungsi dari masing-masing pin seperti gambar dibawah ini :

GM300-ACC16



Definisi lengkap dari Acc Conn. Ini bisa Anda lihat di Repeater Builder Site

DIAGRAM-1



DIAGRAM-2

Catatan :
Pin 8:Program harus di set "Active High" ( RSS : F2-> Radio Wide lalu pilih F9 Othe Accessory )
Pin 2 :Mic Audio dapat di pindahkan ke Pin 5 ( FLAT TX AUDIO )
Pin 13 & Pin 2:Sebaiknya gunakan kabel shielded, meskipun dengan kabel biasa juga gak bermasalah.
Pin 15 & 16 :Jumper
Pin 13:Maximum 500mA (Power Supply)

Atau jika ingin lebih simple seperti pertanyaan Mas SyaFiq, bisa dibuat seperti gambar berikut :





Selamat mencoba




| Salam 73, de yc5nbx |

Selengkapnya……

Jumat, 19 Desember 2008

ICOM IC-2100H - COS Pin-Out

Menanggapi pertanyaan dari beberapa kawan dari Call Area 7 dan 2, melalui email mengenai pengambilan titik dari Carrier Operated Squelch (COS). Kebetulan Transceiver yang mereka pergunakan sama (ICOM IC-2100H) yang dipakai sebagai Input (Receiver).

ICOM IC-2100H


Pada prinsipnya Tegangan COS pada tiap Transceiver kurang lebih sama, kira-kira 5V=RX. Agar lebih mudah menentukan titik tersebut.. Anda harus memiliki Schematic Transceiver yang akan dipakai.

Berikut adalah potongan dari schematic ICOM IC-2100H, dimana titik COS dapat diambil / dikeluarkan dan menuju ke COR.


IC-2100H COS


Silahkan Anda coba sendiri dengan mengukur Tegangan pada Terminal J2 Pin-1, dengan status Tone Squelch diaktifkan. Jika kondisi COR bekerja (TX/PTT) maka soket Polarity pada COR perlu Anda pindahkan ke Pin di sebelahnya. (tengah=common).

IC-2100H J2-1

Anda dapat menghubungkan kabel COS di pertemuan soket J2

Atau

IC-2100 J2-P1 solder

Solderkan kabel (COS) pada pin ini (J2 Pin-1)

Untuk menuju ke titik penyolderan, Anda harus membuka 2 baut di panel depan dan 4 baut di PCB Modul Display.
Kabel Ground dapat diambil dari circuit lainya.

Setelah selesai, atur posisi kabel COS pada saat Modul Display dipasang kembali… awas terjepit..!!

Berikutnya hubungkan kabel COS tadi ke terminal COS pada pada PCB COR.


Download File klik disini


Selamat mencoba.


73 de yc5nbx
Selengkapnya……

Rabu, 17 Desember 2008

Courtesy Beep Using ISD1420

Melengkapi Posting 2 hari yang lalu (COR #3) mengenai adanya penambahan Courtesy Beep Keyer.. yang terpaksa harus saya pisahkan.. karena file yang akan di edit berada di External Hard Disc.. dan kebetulan ada sedikit masalah pada saat pembacaan data. Ternyata Ext.Hard Disc saya mesti dibantu dengan Ext.Power Supply, padahal sebelumnya tidak pernah bermasalah dengan USBnya.

PCB ini saya buat menyesuaikan dengan kebutuhan COR #3 yang sudah dilengkapi dengan Beep Keyer. (U11 dan U12)... tentu berbeda layoutnya jika Anda membeli jadi (siap pakai) di Toko atau melalui online shop.

isd1420 roger beep


Biasanya saya mulai dari Schematic,... tapi biar gak monoton.. PCB duluan ya..



ISD1420 Corbeep Overlay
 
ISD1420 Corbeep Silkscreen
 


ISD1420 Corbeep Bottom







Resistor Network Array

    Note :
  • Seperti terlihat dalam gbr diatas, D1 dan D2 yang dipakai cukup salah satu saja, jadi yang terpasang hanya 2 bh Diode ( D1 dan D3) atau (D2 dan D3).

  • Jika Anda kesulitan menemukan DIP Swicth 8 gang/pole, di jumper dengan potongan kaki komponen juga tidak masalah.

  • Resistor Network juga termasuk part yang susah dicari.. solusinya begini aja.. sesuaikan dengan jumlahnya, paling kiri adalah Common.



Penjelasan :

  1. Seperti biasanya… saya anggap Anda sudah selesai merakitnya (COR#3 dan Kit ISD1420) dan telah meng-Install Software Voice Keyer Favorite Anda.

  2. Hubungkan terminal X3 COR #3 ke terminal X2 Kit ISD1420 (Ground – Ground / Colector Q4 COR#3 ke R4 ISD1420 ).

  3. Hubungkan terminal X4 ISD ke Line Out PC

  4. Hubungkan X1 ISD ke Serial Port (DB-9).

  5. DB9 MALE

    DB9 MALE
    (Pin yang dipakai hanya Pin-4 DTR dan Pin-5 Ground)

    atau

    (Pin 7 RTS dan Pin-5 Ground)


  6. Gunakan Software Voice Keyer seperti yang telah saya singgung sebelumnya.... tentunya Anda harus sudah mempersiapkan File Audio/Beep dalam format *.WAV 8-bit 8,000 Hz mono yang akan di Transfer ke ISD.

  7. Software yang saya pergunakan sebetulnya bukan untuk melakukan pengisian/transfer audio seperti ini, Software ini didesign khusus oleh BILL, KA8VIT untuk kegiatan Contest dengan Mode Phone, tapi karena saya butuh banget… biar tidak ribet.. boleh kan OM Bill ? ( Thank you for giving me the opportunity to Download your software "VIT Voice Keyer". It helps me a lot in Local Phone Contest in Indonesia and other HAM devices.).


Step-1

Buka Software VIT Voice Keyer, nampak terdapat 10 tombol dimana yang sudah terisi (default) nya ada 4. (CQ,CQ FD, QTH/NAME, RIG/ANT) sepertinya Modulasi dari OM Bill... (keren euy.. ? ) sedangkan sisanya BLANK.
Anda dapat memilih tombol mana saja yang Anda suka..., caranya arahkan cursor misalkan ke Kotak Merah (No 1) lalu Klik Kanan…muncul Menu Set Wave File, Rubah Kotak (No.2) dengan Teks Beep Tx (misalnya) atau Courtesy.. ingat maximum 10 karakter.
Kemudian klik Select Wave File (No.3) disini saya ambil contoh File "Moonbounce" (No.4), File ini ada didalam courtesy_tones.zip, lalu klik Open (No.5).


VIT Voice open File


Step-2

Tombol yang awalnya Blank, akan berubah menjadi Bepp TX (No.11).. langkah selanjutnya.. menentukan pilihan Port yang Anda gunakan… Klik Menu "Setting" (No.7) lalu pilih COM1 (No.8). Selanjutnya menentukan pilihan Polaritas Tegangan PTT Line, DTR atau RTS (No.9). Yang perlu diperhatikan adalah status LED pada ISD harus padam sebelum anda meng-klik salah satu dari 10 Tombol.
Klik Close (No.10) untuk keluar dari Menu Setting.

VIT Voice Select Port


Step-3

Mulailah untuk men-transfer analog audio/beep Anda ke ISD dengan cara Klik Tombol Beep Tx. (No.11)… perhatikan LED pada ISD akan menyala ketika proses transfer sedang berjalan.


VIT Voice Send Audio


Step-4

Proses men-transfer audio telah selesai... berikutnya coba tekan PTT dari HT ke Repeater di depan / samping Anda… ketika Anda lepas PTT, seharusnya terdengar Courtesy Beep yang baru saja Anda transfer ke ISD.


Schematic ISD1420 c/w Audio Amplifier


ISD1420 Corbeep Schematic



Illustrasi


ILLUSTRASI


    Note :
  • Potensio diatas berfungsi sebagai pengatur level Audio dari ISD.

  • Sedangkan 2 bh Resistor 10k berfungsi sebagai Audio Mixer paling murah di....


Download File




Selamat Mencoba

73, de yc5nbx


Selengkapnya……

Selasa, 16 Desember 2008

COR #3 With Courtesy Beep Keyer

Sepintas dari layout dan jenis komponen yang dipergunakan dalam COR ini memang berbeda dengan COR versi sebelumnya (#2).
Tapi coba Anda pelajari schematic dibawah ini,… bagaimana… ?? sama kan cara kerjanya…?

Memang sengaja saya buat COR dengan Model lain, dengan tujuan agar saya pribadi khususnya, semakin memahami fungsi-fungsi dari Logic Gate pada rangkaian kontrol Analog.

My 3rd Repeater


Sehingga saya tidak perlu menjelaskan lebih jauh… karena perbedaanya hanya pada fungsi Switch yang sebelumnya mempergunakan Bilateral Switch dan gerbang NOR yang di fungsikan sebagai NOT, sedangkan fungsi switch COR ini menggunakan gerbang AND dan NOR (SET/RESET – Latch)


Terdapat sedikit tambahan dari design COR ini… yaitu adanya circuit Courtesy Beep Key..(U11 dan U12) dan eQSO Keyer.
Tujuan dari Courtesy Beep itu sendiri adalah :

  1. Sebagai pertanda / pemberitahuan bahwasanya transmit telah berakhir / signal menghilang dari RX

  2. Memberikan kesempatan kepada lawan QSO untuk bicara setelah nada Courtesy Beep.

  3. Untuk mengetahui adanya Signal Balik pada Repeater, ketika PTT Radio dilepas.


Pada umumnya Courtesy Beep berupa suara “Tone” baik itu Single Tone maupun Multi Tone atau modulasi lain yang dianggap cocok untuk dijadikan sebagai Beep… dan ini merupakan suatu ciri khas tersendiri terhadap identitas Repeater.

Bagaimana cara menciptakan effect Beep pada Radio (Roger Beep) ataupun Repeater..? tentu banyak cara untuk membuatnya, salah satunya design DK9RL yang dimuat pada Radio Magazine Funkschau Nr. 21 di tahun 1974, dan dimodifikasi oleh IN3DEG, Siegfried Degasper pada tahun 1980 klik disini atau disini

Atau bisa juga memanfaatkan IC Voice Record and Playback produk Winbond / ChipCorder dengan berbagai macam tipe. Courtesy Beep dan Roger Beep yang pernah saya buat menggunakan tipe ISD1420 dan ISD2560… Tipe 2560 ini memiliki durasi sampai 60 detik… saya kira cocok untuk diterapkan sebagai Idle Announcement pada Phone Repeater atau WX Station.

ISD1420 sml

Kit ISD1420


Menariknya Chip ini dapat diisi berdasarkan peng-alamatan.

Data sheet dari ISD1420 dapat di download disini atau disini

Contoh File Beep/Courtest Tone dapat di Download disini

Penggunaan Chip ISD1420 dengan COR #3 sangat mudah, Anda cukup menghubungkan konektor X3 pada COR#3 ke Tombol PLAYE pada Kit ISD1420 ( pin-24 ).
Sedangkan untuk merekam Tone Beep kedalam Kit, yang diperlukan hanya menghubungkan Line Out (PC Sound Card) ke konektor Microphone pada Kit… tentunya Anda harus meiliki Software Music Player (minimal winamp atau yang lain) untuk menjalankan File Beep tersebut… dengan cara Tekan Tombol REC (Kit) lalu PLAY Winamp.. dan lepas kembali tombol REC. Untuk menge-test-nya tekan tombol PLAYE.

Cara lain yang lebih mudah agar timing play REC dan stop REC tidak kependekan / kepanjangan.. gunakan :

Software Gcvoicekeyer atau VITVoiceKeyer

Caranya adalah memanfaatkan Sound Card Interface yang ada, lalu sambungkan kabel ke Pin-5 (Collector -Opto) ke Pin-27 ISD1420 atau dengan menambahkan sendiri :

  • 2 bh Diode 1N4148

  • 1 bh Resistor 1k s/d 2k2

  • 1 bh Transistor NPN (2N3904 / equivalent)


Kemudian Pin Colector dari Transistor diatas dihubungkan dengan Tombol REC (Pin-27 ISD1420).

Di Posting berikutnya mudah2an saya bisa nambahin oret-oretan mengenai Roger Beep / Courtesy Beep dengan IC ISD1420.

Schematic COR 2006


PCB Overlay COR 2006


PCB Silk COR 2006


PCB Bottom COR 2006



Selamat mencoba…


Artikel ini dapat di Download disini


Salam
73 de yc5nbx
Selengkapnya……

Sabtu, 13 Desember 2008

COR #2 - Carrier Operated Relay

COR ini saya dibuat pada tahun 2004, dan saat itu masih menggunakan PCB (perforated board). Bisa Anda bayangkan betapa semrawutnya track/jumper yang terpasang… dan timah solder yang hampir menutupi seluruh Pad PCB.

My 2nd Repeater


COR ini saya buat untuk menggantikan COR sebelumnya,… alasanya “untuk melindungi Repeater dari sang Jammer ” sehingga Repeater cukup aman karena “dia” sudah memiliki pembatas waktu bicara / transmit dan juga waktu pemulihan setelah Pinalti.

Design COR ini sebetulnya cukup simple.. karena hanya terdiri dari beberapa pasang NOR Gate yang saya pergunakan sebagai inverter tegangan, Analog Bilateral switch lalu 2 pasang Timer sebagai Clock untuk Count Down, 1 Timer sebagai Delay PTT (Negative Recovery), dan relay driver yang kesemuanya merupakan rangkaian Analog.

Sepintas memang terkesan rumit…karena cukup banyak komponen yang dibutuhkan.. selain biayanya juga relatif lebih mahal dibandingkan jika Anda menggunakan rangkaian yang lebih modern ( µC ) .

Sehingga design COR ini cocok bagi Anda yang ingin melatih diri dalam hal Elektronika Dasar seperti saya.

Disini saya hanya akan menjelaskan sedikit Fungsi dari bagian schematic dibawah ini :

  1. IC CD4066 adalah Quad Bilateral Switch.. sepasang terdiri dari 1 pin berfungsi sebagai tegangan kontrol (trigger) dan 2 pin lainya sebagai Switch (I/O).

  2. IC CD4001 adalah Inverter Tegangan (NOR Gate) bisa diganti dgn CD4049.

  3. U7 dan U8 adalah Timer untuk membatasi waktu Transmit (TOT)

  4. U9 sebagai Delay PTT/Hang Time ( Tail Message ).

  5. U10 dan U11 Timer untuk pemulihan setelah TOT tercapai waktunya (Pinalty).

  6. Transistor hanya berfungsi sebagai Trigger dan Switch.

  7. Relay – Contact Point (Normally Open) dipakai untuk PTT. Relay ini bisa Anda ganti dengan Optoisolator yang harganya lebih murah.

  8. Dip Switch disini berfungsi sebagai pilihan setting waktu.. jika clock (U7 / U10) di set pada kisaran 1Hz =1 detik, maka sebagai contoh pin 4 (Q6) akan bertegangan (logic high) pada detik ke 32.

  9. Seluruh circuit ini menggunakan tegangan +5Vdc – 0Vdc, kecuali Relay (12Vdc)



Schematic


COR Overlay


COR SILK


COR Bottom



Ukuran Keping PCB = 8,954 cm x 15,304 cm


Sebaiknya gunakan PCB Fibre, meskipun harganya lebih mahal dikit… tapi hasil yang didapat akan lebih baik… percayalah!



Repeater pada foto diatas menggunakan COR ini, tapi hanya berjalan 3 tahun, karena disambar Petir, nampak Element Antena DIAMOND F23 yang tak berdaya lagi…. ( Makanya lain kali mesti pasang Arrester ya! )


Antena Jebol



Daftar komponen dan Pin out dapat dilihat seluruhnya dengan Download Disini.



Selamat mencoba…


Salam, 73
de yc5nbx
Selengkapnya……

COR #1 - Carrier Operated Relay

Carrier Operated Squelch atau Carrier Operated Switch dulunya dikenal sebagai Carrier Operated Relay (COR) bahkan hingga saat ini kawan-kawan lebih sering menyebutnya COR.

Carrier Operated Relay itu sendiri berfungsi sebagai control PTT pada sebuah Repeater.
Perbedaan antara COR dengan COS yaitu pada tegangan keluaran-nya. COR umumnya berupa Contact Point – Relay (Dry Contact), karena pada jaman-nya semua Radio menggunakan Tabung dan Relay untuk keperluan Switchingnya. Meskipun saat ini masih banyak Radio menggunakan Tabung, tetapi hanya dipakai pada bagian akhir (amplifier).

Sedangan Radio jaman sekarang yang lebih dikenal dengan istilah Solid State maka COS yang dihasilkan adalah berupa perubahan nilai tegangan, dimana Signal yang diterima oleh unit receiver pada titik open squelch akan berubah statusnya dari Logic Low ke Logic High (+5V / 0V-Ground) atau sebaliknya.

Yang paling mudah Anda lihat dari perubahan tersebut adalah pada Indicator “Channel Busy” biasanya dalam bentuk LED.
Status Logic inilah yang dimanfaatkan untuk men-drive relay, transistor ataupun optoisolator…yang dipakai sebagai PTT.

Gambar dibawah ini terdiri dari COR (COS buffer - Delay - Relay Driver) dan Audio Buffer serta Diagram Block Repeater.

Simple COR Schematic

Panjang / pendeknya delay dapat diatur dengan merubah nilai C2 dan pengaturan VR2.

Memang tidak semua jenis radio menyediakan terminal COS, sehingga keterampilan dan kesabaran Anda diperlukan untuk membuka casing radio dan mencari titik COS tersebut.

Jika Anda merasa “sayang” dengan radio Anda yang mungkin masih bagus dan mahal lalu harus di oprek-oprek, maka ada solusi lain untuk menciptakan sebuah COS tanpa harus merusak segel garansi… lihat schematic pada link berikut ini

Prinsip kerja rangkaian tersebut kurang lebih sama dengan rangkaian VOX, dimana Audio dari Receiver (Speaker) akan dirubah menjadi suatu tegangan rata (dc) oleh 2 buah Diode 1N34 yang selanjutnya dirubah menjadi Logic Low atau High dengan Transistor 2N2222A.
Circuit ini sebetulnya sudah bisa dipakai untuk men-drive sebuah relay / optoisolator (PTT), atau Anda dapat menggabungkan kedua circuit tersebut untuk membuat sebuah Repeater.

Namun circuit VOX / COS seperti gambar tersebut diatas bukanlah merupakan jaminan bahwa Repeater akan bekerja dengan baik…? Hal ini disebabkan karena sifat dari VOX yang memiliki treshold tertentu. Sebagai contoh… jika Anda men-transmit-kan radio tapi Anda tidak mengeluarkan suara apapun (diam) apalagi noise di hamshack anda juga sangat kecil “hening”, maka yang terjadi VOX akan jatuh alias tidak mengeluarkan Signal.

Jadi menurut pendapat saya, sebaiknya gunakan COS bawaan dari Transceiver dengan mencari titik signal receiver-nya, lalu gunakan circuit COR diatas.

Contoh Transceiver yang sudah dilengkapi dengan COS biasanya terdapat pada produk Motorola dan sebagian produk Alinco.

Berikut adalah gambar PCB lengkap dari circuit tersebut diatas (COR dan Audio Buffer) :



Simple COR overlay Simple COR Silkscreen
Simple COR bottom My First Repeater


Artikel lengkap dengan Daftar komponen dapat di Download disini.

Selamat mencoba

de yc5nbx 73
Selengkapnya……